Pagi ini seperti biasa…
Pintu di buka dengan suara burung walet yang bernyayi setiap pagi dan sore,
“..ibu-ibu,bapak-bapak siapa yang punya akan tolong aku...” suara alarm yang paling aku suka pagi ini … lagu Wali yang lagi tenar2nya… memang membuat ku bergairah dipagi hari… ah…Aku masih Jomlo…
Rutinitas pagi yang masih sama selama 3 bulan ini..
“ ran, pinjam telor mu aku mau masak mie…” teriak pipit dari belakang dapur
Ah… ni anak, g modal juga… ( dalam hati sambil bergumam)
..”ambil bu, di lemari”.. kataku sambil merebahkan badan yang masih mualaaasss buanget untuk beranjak dari bantal kesayangan.
Pipit dan aku berkelana di antara bangsa dan suku yang berbeda dengan kami,di kota Blora Jawa Tengah yang penuh dengan pohon jati yang terkenal ini. Kota dengan segala bentuk keeksotikannya..kota dekat dengan pejuang wanita KARTINI dan sang legendaries sastarawan Pramodya Ananta Toer, weh… aku suka dia!!!
Pipit, gadis berkulit putih dengan tinggi badan ya mungkin rata-ratalah 150cm dengan berat badan 53Kg, potongan rambut yang rada macho, dia memang tergolong wanita yang Tomboy asli kota Sulawesi ..mungkin klo tidak salah dari Enrdekan…(maaf jika salah ucap n salah tulis..) dan aku gadis berkulit coklat muda dengan rambut bergelombang dari irian, wah perpaduan yang sangat unik..
Ah..kata Nabi Muhammad, carilah ilmu hingga kenegeri China, namun aku dan pipit berbeda, Carilah kerja walau kenegeri Jawa… hahaha…
“Toeng-toeng krosek gubrak…” suara di dapur setiap pagi..
Pipit dengan aktifitas pagi, di pagi buta ini… masih jam 5 pagi buta, dia wanita pualiiing rajin yang aku kenal, kata …lagu bangun pagi ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi..” itulah pipit, jam 5 bangun langsung mandi, sholat dan aktifitas harian yang tidak pernah absent… masak mie dan telor.
Berangkat ke kantor….
“Pit…tak terasa sudah 3 bulan kita kerja jauh dari orang tua… sebentar lagi mau gajian..”
dalam perjalanan menuju kantor..diantara pepohonan mangga, jati dan popon-pohon yang sengaja di taman sepanjang jalan…
“…menghela nafas dan tersenyum… pipit melirik ku dan berkata.. nasip ya ran..
Kerja sudah 3 bulan hasil belum ada..tanggungan keluarga, adik-adikku dan aku sendiri..
..ku balas dengan senyuman ¾ maut yang kumiliki…(kata orang senyuman pualiiing manis punyaku)
Seperti rutinitasku setiap hari selama 3 bulan lebih, tidak ada yang berubah. Yang berubah sekarang berat badan pipit yang bertambah karena setiap hari ngemil dan kulit ku yang semakin putih saja.. sekarang yang aku pikirkan adalah setelah dari sini akan kemana lagi aku melangkah.. masihkan aku lari dari semua yang menyakiti aku…
….yah..jangan di tanya..itu masa lalu…
Karena yang paling membuatku sedih, saat ayahanda tercinta harus meninggalkan aku untuk selamanya.. yah, baru 5 bulan dia tiada,aku tak sempat melihat dia..dan…hikssss….hiksss… jadi sedih dan menangis deh aku… mana tisu…!!! Sambil menoleh kiri kanan kalau-kalau saja ada tisu, malu aku menangis di kantor kalau dilihat bos..
..”rani kerjakan laporan produksi ini…rani kerjakan plot peta ini…rani…dan rani…” masih sama dengan 3 bulan yang lalu…
-------
Kini ada seorang pria bersenjata pamungkas berkulit coklat muda dan berbadan tegap dan perkasa, mendekati aku secara intensif… (maksudnya…??)ah aku g ngerti sendiri… Disaat seperti ini memang jurus paling jitu para lelaki hidung pesek punya kesempatan untuk menjadi sok pahlawan… (tapi aku juga g munafik klo lagi cari pahlawan kesiangan..)
Perkenalan singkat dan akhirnya dia jatuh hati padaku…
“ aduh.. teman masalahnya sekarang aku belum bisa membuka hati dengan lelaki lain..” curhatku pada pipit sahabat ku, dan dia…uh menyebalkan saat menyarankan aku memilih salah satu teman kerja yang saat ini ada perhatian ke aku…
“ …nasehat yang tidak aku harapkan..”
Lelaki persenjata pamungkas itu menawarkan 10055451 janji manis padaku, ..” “..Apakah aku harus menerimanya…?” tanyaku dalam hati…
Aku lelah merantau kiri kanan dan aku ingin ada pelabuhan terakhir yang membuat aku berlabuh untuk selama-lamanya..
“..aku masih menimbang ini dan itu, baik dan buruk, tinggi dan sendah… ( ah..seperti mau jualan aja…”)… tapi akhirnya aku menerima hatinya untuk berlabuh…
…Hari berganti dan bulan berganti hingga mendekati akhir tahun…
Aku menemukan apa yang aku cari dalam dirinya.. semua baik buruknya aku terima…dan sebaliknya dia mau menerimaku ada apanya..eh salah…apa adanya!
“…yank…udah di jahit baju kebaya untuk akad nikah..?? Tanya sang pria sersenjata pamungkas di ujung telepon, dia sekarang sudah menjadi calon suamiku.. ah… tak terasa 20 hari lagi kami menikah…
“.. iya, ini lagi dicoba dulu sudah pas atau belum.. yayank tunggu di depan, kalau sudah selesai rani sms..”
Sebagai sahabat paling baik, pipit menemaniku dan memberi komentar ini itu tentang baju pengantinku… kurang ini dan kurang itu … ah dia memang sahabat pualiiiingg baik…
Jadi teringat saat yang telah berlalu saat dia kurang setuju dengan pilihan ku melabuhkan hatiku pada si lelaki bersenjata pamungkas itu.. saat-saat aku merantau dan berjuang dengannya… masa-masa yang indah, dan hari ini demi nenemaniku, dia datang untuk melihatku, dari jauh dia datang… tapi kali ini dia berbeda.. tidak dengan rambutnya yang macho.. kali ini dia datang dengan rambut yang sudah panjang sebahu dan tubuh yang lebih ramping.. dan satu hal lagi.. dia datang bersama suaminya.. hehehehee……
Dan banyak harapan yang akan ku rangkai bersama si lelaki bersenjata pamungkas itu…
Semoga pernikahanku ini akan menjadi yang pertama dan terakhir…
Senin, 25 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar