Rabu, 27 Mei 2009

TENTANG AYAHKU



Jangan Sombong Karena Ayah

Kali ini aku ingin orang tau.. Ayahku hebat dengan segala hal yang dia punya. Cerita ini hanya untuk ayahku… sekali lagi untuk ayahku… semoga dia tau betapa aku merindukannya..

Dari awal aku lahir, tak satupun yang aku tau selain rasa sayangku yang mendalam pada ayah, lelaki berkaca mata mines dengan senyum tipis dihiasi kumis mirip pak raden yang selalu menghiasi wajahnya.. Jambang yang kadang di biarkan tumbuh subur dan kadang sesekali di cukurnya..
Treeenkkk…treeenk…trenk… bunyi motor butut ayahku, motor dinas dari kantor Dinas Pendidikan, motor Yamaha merek lama yang sudah usang itu menemani perjalanan ayah selama berpuluh-puluh tahun. Pagi ini seperti biasa ayah dengan jeket kulitnya, dan helm yang sudah usang dengan warna cat yang sudah hampir luntur menghiasi kepala ayahku selam bertahun-tahun.
“ yah,ini tas ayah.. sahutku dari dalam rumah, sebelum mengantar ia pergi kekantor”..Dan seperti biasa pula, hanya senyum tipis yang menghiasi wajahnya berikan padaku.
Aku anak perempuan ke 6 dari 7 bersaudara yang selalu menemani nya setiap saat.. Aku sangat mencintainya, amat sangat mencintainya. Aku sudah selesai kuliah dari salah satu sekolah tinggi swasta di kota Jogjakarta, dulu saat masa-masa susahku..aku tak sanggup untuk melanjutkan kuliahku, hanya ayah…ya.. hanya dia yang membuatku kuat dan meyakini aku bisa kuliah dan lulus.. dengan sabar dia selalu membibingku selalu memberi semangat padaku dan tak lupa dia percaya padaku..selalu percaya padaku..
Bisa diakatakan aku punya ayah yang hebat, dia bukan guru biasa, dengan kaca mata minesnya itu..bisa membuat aku tak menyangka banyak hal yang sudah di sumbangkan untuk keluarga, Negara dan Agama..
Di mata kami, dia adalah tauladan bagi kami, dengan kesabaran dan keteguhan hati, tak pernah memberi karena pamrih dan tak pernah mengeluh walau sering kali disakiti.. pada Negara, dia adalah umar bakri kami.. seperti lagu Iwan Fals yang terkenal itu.. dan pengetahuan agamanya tidak bisa dikatakan biasa-biasa.
Ayah paling gemar membaca..tumpukaan buku tua di jejer pada rak rumah yang tersusun rapi itu adalah santapan nya setiap hari.. dan kau tau… hampir semua buku itu dia hafal isinya…tentang apa dan seperti apa makna dari masing-masing isi buku.. Rumah kami yang sangat sederhana, tembok yang belum seluruhnya di semen dan hanya ada kursi kayu di ruang tamu.. TV dan kulkas buntut pemberian orang dan tak ada lagi barang berharga selain harta karun ayah, ya buku-buku kesukaanya.
Kami termasuk keluarga yang di segani banyak orang, bukan karena harta atau jabatan ayah, tapi karena karisma dan kesederhanaan ayahlah yang membuat kami disegani. Walau kadang tercoreng oleh tabiat anak-anaknya yang sangat tidak terpuji..namun tak pernah ayah mengeluh..
Seperti pagi itu, di sudut ruang tamu diatas kursi kayu tua, yang mungkin seumur dengan kakakku yang paling tua.. menatap kosong kedepan.. aku tau apa yang ayah pikirkan.. hari itu kakak laki-laki tertuaku sedang melakukan tindakan yang sangat korang sopan.. ayahku hanya diam dan duduk menatap kosong kedepan.. disudut matanya hanya ada sekilas intan basah yang berkilau terkena sinar, aku tau ayah ingin menangis, meratapi anak-anaknya yang sangat di cintainya melakukan tidakan tidak terpuji.. namun hanya pada Tuhan ayah mengadu…
----
Pagi itu suara azan di mesjid menggema.. persis didepan kamarku..corong musholah berbunyi, suara khas ayah…setiap subuh, magrib dan isya..selalu saja ayah yang Azan di musholah, yang sengaja ia bangun di pekarangan rumah.. ayah berharap tempat itu selalu ada yang menggunakannya… tapi taulah.. anak jaman sekarng lebih suka nongkrong dijalan ketimbang harus ke mesjid.. tapi ayah tak pernah putus asa utuk selalu mengajak orang mengingat Tuhan..

Ayah lelaki hebat, dengan banyak teman dan sahabat yang tergolong orang-orang hebat… ayah sangatlah di kenal.. bukan saja di kabupaten tempat kami tinggal, namun hampir ke pelosok daerah terpencil, nama ayah dikenal…
Kau tau apa yang membuatku sangat membanggakannya…?

“ Jangan kau sombong dengan nama besar ayahmu ini… ayah memang punya banyak sahabat orang besar, tapi bukanberarti kalian bisa mengemis dan berharap apa-apa pada orang.. jadilah orang yang memberi bukan yang di beri..”

Itulah pesan ayah pada kami selalu.. dia tak suka bila kami sombong dan selalu meminta bantuan pada sahabat-sahabat ayah yang ternama..
Ayah memberi kami ilmu dan itu yang harus kami pergunakan sebaik-baiknya, carilah kerja halal dengan usaha dan niat pada diri sendiri, carilah riski dengan cara halal, karena jika kau menyombongkan diri akan kesuksesan dan pekerjaan yang didapat dengan cara tidak halal.. maka seumur hidupmu kau akan hidup dengan uang yang tidak halal…
Ya sekilas itu pesan ayah.. jadi dari semua saudaraku…tak ada yang mengikuti jejak ayah menjadi PNS, bukan karena kami tak mau, tapi kakak-kakakku yang mencoba tes PNS tidak pernah lulus Tes, ya..karena kami tidak bisa seperti orang kebanyakan yang masuk harus tengan cara A dan B..
---
Saat ini ayah terbujur kaku, bukan karena ia mati, namun penyakit yang mengerogoti tubuhnya sudah tak mampu lagi ayah tahan…
Strok.. penyakit yang mengerikan bagi ku…

mungkin masa muda ayah tak pernah sakit parah, dia selalu memendam masalah dan selalu menutupi setiap masalah yang dihadapinya, sehingga pada satu ketika ayah tak mampu lagi,
..ayah terserang Srok…
RS umum yang terkenal menyebalkan dalam pelayananya membuat pembuluh darah otak ayah pecah dan kini dapat kau bayangkan ayahku… dalam kamar ICU yang penuh dengan selang ini..terbujur kaku sudah 2 minggu tak sadarkan diri.. kami pasrah…ikhlas apapun yang akan terjadi pada ayah…

Semua berkumpul dan ayah dapat melihat kami satu persatu… seperti dia tau kami akan berkumpul, ayah dapat menatap dunia dan dapat melewati masa2 kritisnya.. Tanya senyum yang kuingat saat itu, walaupun terpaksa dan sepertinya susah..

Setelah beberapa hari, ayah dapat keluar dari ICU.. dia bisa kembali kerumah walau dalam kondisi masih kaku dan tak bisa melakukan apa-apa.

Tuhan Maha Adil pada umatnya yang selalu berbuat baik, disaat kami binggung mencari dana pengobatan ayah… tak pernah berhenti bantuan dan dorongan dari banyak orang-orang yang kami sendiri tak kenal. Segala sesuatu tentang pengobatan ayah selalu di mudahkan dan di lancarkan. Ayah dan kami sudah tak tersisa tabungan, Namun sekali lagi…Tuhan itu Maha Adil pada umatnya yang sabar dan berbuat baik semasa hidupnya. Kami tak mengalami kesulitan apapun dalam masalah biaya, selalu ada saja rejeki yang Tuhan titipkan utuk ayahku…
---
Namun hari ini, sengan senyum dan wajahnya yang tenang kulihat wajah ayah terahkir dalam kalbu.. Ayah telah pergi untuk selama-lamanya… dengan wajah tenang penuh kelembutan dan masa-masa indah yang dia berikan masih tersimpan di hati..
Dan lihat sepanjang jalan ini, seperti tak hentinya orang bergantian membawa peti jenasah ayah untuk di hantarkan pada rumah terakhirnya.. orang berlomba-lomba membopong tandu itu.. tak tau dari mana saja orang-orang itu.. yang hadir dan mengsholati ayah sangat banyak. Tak tau dari mana saja.. kami tidak tau, yang kami tau..”inilah yang Tuhan berikan pada ayah.. dan yang mendoakan ayahpun sangat banyak..” orang baik akan selalu diberi yang terbaik dan akan dicintai banyak orang sekalipun ayah sudah tidak ada lagi didunia..
--
Ayahku… semoga ilmu dan kepercayaan yang kau berikan padaku akan menjadikanku anak yang lebih baik lagi..
Semoga doaku dikabulkan Tuhan selalu, karena hanya doa anak yang soleh dan Sholehah yang di Ijabah oleh Tuhan…
Terima kasih yah… kau tetap hidup dalam hati anak-anakmu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar